Sejarah Vespa Kongo

Seperti telah kita sama-sama ketahui, perang yang berkecamuk di benua Afrika dalam dekade 1960’an memberikan dampak yang irasional terhadap popularitas Vespa khususnya di tanah air tercinta ini. Sebagai bagian dari kepedulian Bangsa Indonesia terhadap perdamaian dunia, maka setelah berakhirnya Perang Congo (negara ini beberapa kali berganti nama Congo, Zaire, Congo) tanggal 31 Juli 1960 PBB mendaulat Republik Indonesia untuk mengirimkan pasukannya guna menjadi bagian dari pasukan penjaga perdamaian di Negara Congo. Wujud kepedulian yang tinggi atas perdamaian dimuka bumi, Bangsa Indonesia mengutus pasukan terbaiknya ke Congo dengan sandi Pasukan Garuda Indonesia melalui beberapa kali pendaratan.

Setelah tugas sebagai pasukan penjaga perdamaian diselesaikan, Pasukan Garuda Indonesia menerima tanda penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia, dimana salah satunya berupa Vespa (dari beberapa sumber mengatakan bahwa dalam pemberian itu juga ada yang berbentuk uang dan beberapa peti jarum jahit). Terlihat disini Vespa sesungguhnya telah mengikat kita (para scooteris) dengan bangsa kita dalam kancah internasional, walaupun tidak pernah tertulis dalam tinta emas sejarah republik ini.

Menarik disimak bahwa penghargaan Vespa tersebut juga tidak terlepas dari tradisi dalam dunia kemiliteran. Beberapa sumber mengatakan bahwa untuk Vespa yang berwarna hijau 150 cc ditujukan bagi tentara yg lebih tinggi tingkat kepangkatannya, sementara yang berwarna kuning dan biru 125 cc untuk tingkat kepangkatan yang lebih rendah. Selain itu guna melengkapi jati diri atas Vespa dimaksud juga di sematkan tanda nomor prajurit yang bersangkutan, pada sisi sebelah kiri handlebar (stang) yang berbentuk oval terbuat dari bahan kuningan serta sebuah piagam penghargaan yang menyertainya.

Setelah itu maka pada tahun-tahun tersebut ramailah Vespa dengan sebutan Vespa Congo berseliweran di jalan-jalan, sebuah Vespa baru yang menambah tipe Vespa sebelumnya telah hadir. Kondisi ini ternyata juga memberikan dampak positif bagi penjualan Vespa di tanah air saat itu. Vespa Congo yang berbentuk bulat telah memberikan konstribusi berupa iklan gratis bagi importir Vespa di Indonesia. Perkembangan ini kemudian menimbulkan semacam stigma disini bahwa Vespa yg berbentuk bulat ya…Vespa Congo.

Jadi jangan heran apabila saat ini generasi sebelum kita menyebut Vespa bulat dengan sebutan Vespa Congo, walaupun Vespa yang dimaksud sesungguhnya adalah Vespa keluaran tahun 1962 atau Vespa keluaran tahun 1965 misalnya (hal ini pernah penulis alami saat menanyakan pada seseorang yang cukup berumur sedang bersama vespanya dan dia bilang ini Vespa Congo…, ya…sudahlah).

Seiring dengan perjalanan waktu maka mulailah sebuah evolusi kepunahan atas Vespa Congo di tanah air terjadi. Banyak sebab yang menjadikan hal tersebut terjadi, seperti telah dijualnya Vespa dimaksud oleh pemilik aslinya atau ada beberapa bagian yang rusak berat sehingga sangat sulit untuk diperbaiki. Hal ini mengingat terbatasnya jumlah Vespa jenis tersebut yang disebabkan keberadaannya juga sangat signifikan dengan jumlah tentara kita yang menerima. Walaupun penulis pernah menemui Vespa jenis tersebut yang bukan milik Pasukan Garuda Indonesia (sepertinya pernah juga Vespa jenis tersebut masuk ke Indonesia melalui importir Vespa waktu itu ), namun tetap saja pasokan akan suku cadang maupun hal-hal lain yang menyertainya, seperti spakbor depan atau speedo meternya sangat minim tersedia. Tidak demikian halnya dengan Vespa jenis lain yang masih banyak diproduksi walaupun oleh rumah produksi lokal.

Dengan kondisi tersebut di atas maka Vespa Congo mulai masuk daftar sebagai salah satu The Most Wanted Vespa in Indonesia, yang dijadikan tunggangan scooteris maupun sebagai barang koleksi bagi kolektor Vespa.



Saudara Kandung Vespa Congo

Salah satu keunikan Vespa Congo adalah Vespa jenis tersebut tidak diproduksi oleh Italy melainkan oleh German. Dengan berbahan baku plat baja yang lebih keras dari pada Vespa bulat umumnya, Vespa Congo memiliki tingkat kelengkapan lebih dari pada Vespa made in Italy yang umum beredar di Indonesia (VBB1T maupun VBB2T). Vespa Congo adalah bukti penetrasi scooter produk Italy yang merambah dunia. Untuk dapat mengetahui hal ini dapat dimulai dari perkembangan Vespa di German.

Jacob Oswald Hoffmann adalah pemilik pabrik sepeda di Lintorf, sebuah kota yang terletak di Utara Dusseldorf. Dia membangun sendiri pabrik tersebut dengan membeli sebidang tanah yang diatasnya telah berdiri beberapa gedung bekas pabrik pacul/cangkul setelah berakhirnya perang. Suatu ketika pada awal 1949 ia mendapati beberapa foto vespa hasil jepretan wartawan berada diatas meja kerjanya. Dari sini ada perbedaan yang fundamental, kemudian Hoffman mencari tahu lebih banyak mengenai objek foto tersebut.

Kesempatan datang saat di Frankfurt Show, dimana Hoffmann dan Vespa bertemu langsung untuk pertama kalinya. Dari sana kemudian Hoffmann berkeinginan membangun pabrik Vespa di Lintorf. Ia kemudian mengajukan kepada Piaggio untuk diberikan lisensi membangun Vespa bagi pasar German.

Piaggio sangat mendukung permintaan Hoffmann tersebut. Mereka kemudian melihat secara langsung kemungkinan akan pasar Vespa di German dan mendapatkan bahwa Vespa dapat diterima oleh pasar German. Langkah berikutnya adalah mereka mengadakan pendekatan kepada beberapa importir, akan tetapi para importir tersebut tidak ada yang berminat. Penundaan ini diminimalisir dengan mempercepat penandatanganan kesepakatan kerjasama diantara keduanya, dan mulailah Hoffmann sebagai pemilik lisensi utama atas produk Vespa untuk seluruh German Barat juga sebagian pasar Vespa di bagian Utara negara tersebut dan berhak atas export ke Belanda, Belgia serta Denmark. Pertanggung jawaban penjualan untuk wilayah bagian Selatan negara tersebut ditangani oleh Vespa Marketing GmbH di Frankfurt.

Vespa ternyata cepat populer di German, media massa mengangkatnya sebagai produk yang inovatif dan stylis serta memuji Piaggio atas ciptaanya berupa kendaraan transportasi roda dua yang sangat menarik. Tahun 1953, pabrik Hoffmann telah memproduksi lebih dari 400 unit Vespa setiap minggunya. Akan tetapi memasuki tahun-tahun berikutnya angka produksi menurun hingga setengahnya. Dalam kondisi perekonomian German yang tidak menguntungkan tersebut, Hoffmann percaya akan jalan keluarnya yaitu tetap pada jalur kompetisi dan ia menciptakan Vespa dengan performa yang lebih bagus.

Kemudian ia menciptakan Vespa dengan sebutan model Konigin yang terlihat gagah dengan ditambahkan sentuhan chromm serta lampu depan dan lain sebagainya. Biaya pengembangan Konigin ternyata sangat mahal, dan membahayakan kondisi keuangan Hoffmann. Pembuatan scooter jenis baru lainnya juga menjadikan kerjasama antara Hoffmann dengan Piaggio terputus, memasuki awal tahun 1955 kongsi keduanya bubar.

Piaggio kemudian menjalin hubungan dengan Messerschmitt Co., yang kemudian mengeluarkan produksi Vespa pertama di tahun 1955. Mereka mengeluarkan dua model yaitu 150 Touren dan GS yang diklaim lebih dahsyat. Mereka juga menyediakan purna jual dan service serta spare part bagi Vespa produksi Hoffmann. Kerjasama ini berlanjut hingga akhir tahun 1957.

Setelah itu berdirilah Vespa GmbH Augsburg, perusahaan patungan antara Piaggio dan Martial Fane Organisation, kongsi ini kemudian juga menyediakan beberapa bagian bagi Vespa Messerschmitt. Kedua model yang dibuat saat kongsian dengan Messerschmitt (150 Touren dan GS) kemudian dikembangkan dengan beberapa modifikasi. Selain itu Vespa GmbH Augsburg juga melahirkan Vespa 125 cc yang pertama kali diperkenalkan dalam tahun 1958. Produksi berlanjut hingga tahun 1963, yang merupakan saat puncak perubahan scooter dan produksinya yang sudah tidak terlalu banyak. Pada kelanjutannya German kemudian mengimpor Vespa langsung dari Italy.

Dari uraian tersebut di atas dimanakah saudara kandung Vespa Congo kita sebenarnya? Ada beberapa hal yang patut diperhatikan disini yaitu, pertama dari sisi tahun kerjasama antara Piaggio dengan beberapa perusahaan di German dan kedua dari sisi tahun serta nomor produksi yang menyertai Vespa Congo itu sendiri. Dari penulusuran penulis terhadap beberapa Vespa Congo yang ada berdasarkan tahun keluaran dalam BPKB adalah tahun 1958 hingga 1963, hal ini sangat sinkron apabila dikaitkan dengan selesainya tugas Pasukan Garuda Indonesia saat menjadi pasukan penjaga perdamaian di Congo. Untuk kurun waktu tersebut maka kerjasama antara Piaggio dengan Hoffmann tidak masuk hitungan. Hal ini disebabkan kongsian keduanya bubar di tahun 1955 dan produk dari kerjasama itupun berbentuk Vespa dengan model stang sepeda dan menggunakan Fender Light. Kerjasama kedua Piaggio di German bersama Messerschmitt. Dari kerjasama inilah keluar produk Vespa GS yang sering disebut di Indonesia GS versi German dan 150 Touren yang merupakan cikal bakal Vespa Congo kita, akan tetapi kongsian itupun tidak bertahan lama karena di tahun 1957. mereka bubar. Namun pengembangan GS dan 150 Touren terus berlanjut, saat Piaggio kerjasama dengan Martial Fane Organization dengan mendirikan Vespa GmbH Augsburg 1958, dari kerjasama inilah kemudian lahir apa yang kita sebut sebagai Vespa Congo

Sekilas Tentang Vespa Sprint

Lahirnya Vespa Sprint dalam medio dekade 1960’an sebagai salah satu varian scooter produksi Piaggio, terbilang cukup mencuri perhatian para scooterist di seluruh dunia. Dengan penampilan awal yang hampir menyerupai Vespa Grand Lux, Vespa 150 Sprint hadir seakan ingin melanjutkan semangat kebebasan generasi 1960’an kepada genarasi 1970’an dalam hal berkendaraan scooter tanpa harus kehilangan sentuhan stylish namun tangguh.

Hampir setiap sudut penampilan Vespa 150 Sprint diperbesar dari vespa umumnya keluaran dekade 1960’an (VNA/VNB/VBB/VBC). Memiliki ukuran ban lebih lebar (3.50X10”), box dikedua bagian kiri kanannya serta spakbor yang lebih besar dibandingkan vespa kelas super menjadikan scooter ini tampil lebih unggul dan gagah dibandingkan dengan sekelasnya (150cc).

Hal tersebut dapat dimaklumi mengingat Vespa 150 Sprint seakan ingin menghidupkan kembali nuansa Vespa GL dalam bentuk lain di era 1970’an namun dengan harga yang terjangkau. Bahkan beberapa pendapat mengatakan bahwa vespa serie ini merupakanspec-drop dari Vespa GL.

Didukung oleh strategi pemasaran khas vespa, sepertinya Piaggio cukup berhasil dalam penjualan produksi vespa serie sprint, hal ini mengingat dalam variant tersebut sempat dikeluarkan dua jenis dimana keduanya memiliki perbedaan-perbedaan yang nyata dari segi penampilan maupun ketangguhan mesinnya.



Vespa 150 Sprint

Dikeluarkan pada tahun 1965 hingga 1974, Vespa 150 Sprint merupakan generasi awal dari serie ini. Menggunakan salah satu keluarga mesin klasik 145.55 cc dengan penambahan cukup signifikan dalam hal kekuatan yaitu melalui besaran daya angkut yang diselaraskan dengan kecepatannya.

Kerangka body Vespa 150 Sprint sama dengan produk untuk Vespa GL, namun dengan sentuhan warna baru yakni silver metalik. Di sayap (fender) bagian kanan tersemat kataVespa Sprint tersusun miring dua baris dengan style italic handwritting terbuat dari sejenis campuran alumunium yang berefek kebiru-biruan. Begitupun halnya dengan kata dibagian belakang, tertulis 150 Sprint tersusun miring satu baris yang berbahan serta material sama seperti bagian depan dan terletak agak diatas lampu bagian belakang.

Terdapat striping lurus terbuat dari alumunium pada bagian spakbor depan, box bagasi dan box mesin yang sejajar di kiri kanannya. Dengan kunci stang berbentuk oval, Vespa 150 Sprint menggunakan 2 jenis jok sesuai dengan permintaan yaitu model jok (sadle) ganda (pengendara dan penumpang) berwarna biru tua maupun dan jok panjang (single-seater).

Adapun bagian-bagian yg berlapis krum adalah baut gagang rem depan dan gagang kopling, klakson, rumah lampu belakang, ring lampu depan, kunci stang, tutup kunci stang dan kunci tutup box bagasi. Lapisan berwarna seng terdapat pada bagian-bagian seperti standar, shock bagian depan, seluruh baut dan mur serta tutup bak kopling.

Sementara itu bagian yg beraksen posfor meliputi shock bagian belakang termasuk per, baut dan murnya, serta per bagian depan. Sentuhan metal halus terdapat pada bagian gagang rem depan dan kopling, pedal rem belakang, gantungan barang, kuku macan, jengger depan, selahan, kunci (pengkait) box mesin, gagang kran bensin, dan lis sayap depan. Bagian yg bernuansa stainless adalah rumah saklar dan lis karpet tengah yang terbuat dari karet.

Dengan stang (handlebar) model kotak seperti GL dan Super serta speedometer oval, adapun nomor serial body Vespa 150 Sprint terukir dibagian kiri dibawah box bagasi dengan kode VLB1T 1001-VLB1T 1205477 dan nomor mesin di bagian paha ayam mesin dekat pipa saluran knalpot diawali dengan kode VLB1M. Bagian-bagian lain yg memiliki warna berkesan alumunium meliputi velg, tromol depan dan belakang, tutup kipas, fork depan. Sementara itu warna lapisan anti karatnya adalah abu-abu.



Vespa 150 Sprint Veloce

Diproduksi antara tahun 1969 hingga 1979 mesin Vespa Sprint 150 Veloce dirancang lebih dahsyat ketimbang Vespa 150 Sprint. Dimana salah satunya adalah dengan ditanamkannya karburator berukuran 20/20 dan saringan karburator yang diperbesar.

Perubahan lainnya adalah pada knalpot yg lebih besar sehingga menghasilkan suara berbeda dari serie sebelumnya. Dengan top speed mesin mencapai 97km/h, ukuran body Vespa 150 Sprint Veloce sama dengan Vespa 150 Sprint. Veloce memiliki model baru dalam bentuk lampu depan yang membulat dengan lingkaran 130mm dan dilindungi oleh ring lampu beraksen krum. Terdapat lampu kecil yang tersambung dengan lampu depan, berwarna hijau dikelilingi oleh ring alumunium di stang bagian atas speedometer.

Speedometerpun mengalami perubahan yang kontras dibandingkan dengan Vespa 150 Sprint. Speedometer veloce dirancang sama dengan model Vespa Super serie terakhir yang berbentuk lebih kecil (clamshell), mempunyai warna putih fascia dengan maximum angka tertera 120 km/h.

Sama halnya dengan Vespa 150 Sprint, veloce memiliki logo model baru yang berbentuk hexagonal (cung) tersematkan didepan mengganti logo P/ seperti serie vespa keluaran sebelumnya.

Dengan tidak menyertakan kembali striping alumunium yang terdapat pada spakbor depan dan box kiri-kanan. Pada awal produksinya, model handgrip veloce berwarnaabu-abu terang dengan lambang Piaggio hexagonal didalamnya. Pada saat perjalanan produksi warna handgrip diganti hitam juga speedometer dan karet box kiri-kanannya.

Lampu belakang yang berbentuk kotak besar seakan menyembul dari body bagian belakang berwarna merah menyala dengan reflector menyatu didalamnya dan dilindungi oleh tutup yang terbuat dari bahan plastic pada bagian atasnya dengan warna senafas warna body.

Pada perkembangannya motif tulisan bagian depan dan belakangpun ikut berubah. Tulisan vespa bagian depan menggunakan font yang lebih tegas beraksen krumdimana setiap hurufnya seakan disatukan oleh plat yang berbintik halus dan berwarnahitam dengan posisi horizontal. Sementara itu pada bagian belakang tertulis vespa v.beraksen krum ter-emboss yang dibingkai dengan bentuk segi empat memanjangdimana dasar dari tulisan tersebut berwarna hitam berbintik halus dengan posisi horizontal. Adapun bahan dan material dari pada tulisan tersebut sama dengan serie sebelumnya.

Lapisan krum terdapat pada bagian-bagian yang antara lain ring lampu depan, tutup kunci stang dan kunci box bagasi. Lapisan beraksen seng terdapat pada bagian standar, shockbreaker dan per bagian depan, baut dan mur, dan tutup bak presneleng. Aksen phosfor menghiasi shock bagian belakang (termasuk per, baut dan mur), per standar dan mur baut bagian mesin. Kesan warna metal halus terdapat pada gagang rem depan dan kopling, pedal rem belakang, gantungan barang, jengger spakbor, selahan, kunci box mesin, kuku macan dan puteran kunci tangki. Sementara itu lapisanstainless terkesan pada rumah saklar dan lis karpet karet tengah.

Adapun nomor serial body Vespa 150 Sprint Veloce terukir dibagian kiri dibawah box bagasi dengan kode VLB1T 0150001-VLB1T 0368119. Pada perkembangannya seiring dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada beberapa bagian sebagaimana tersebut diatas, nomor serial body pindah posisi ke sebelah kanan box mesin sama seperti produk-produk piaggio era 1980’an.

Namun demikian nomor mesin tetap berada di bagian paha ayam mesin dekat pipa saluran knalpot. Bagian lain yg memiliki warna alumunium adalah velg, tromol, tutup kipas, fork depan, dan warna lapisan anti karatnya adalah abu-abu.

Seiring dengan warna-warninya kehidupan generasi 1970’an yang dikenal denganflower generation, Piaggio menangkap semangat ini melalui pengaplikasian warna-warna cerah dalam produk Vespa 150 Sprint Veloce. Apabila pada Vespa 150 Sprint hanya tersedia satu warna saja (silver metalik), tidak demikian halnya dengan Vespa 150 Sprint Veloce.

Veloce dari tahun ke tahun memiliki option warna yang berbeda-beda antara lain sebagai berikut: 1969-1970 warna silver metalik, 1970-1971 biru, 1971-1972 metalik putih rembulan, 1972-1973 merah, 1973-1975 hijau ascot, 1975-1976 hijau valombrossa, 1976-1979 biru marine dan abu-abu polaris.



Head To Head

Berikut ini adalah perbedaan spesifikasi yang menyertai Vespa 150 Sprint dengan Vespa 150 Sprint Veloce:

Vespa 150 Sprint

PRODUCTTION: 1965-1974

  • engine: single cylinder, 2-stroke
  • cylinder: bore 57,0 mm
  • piston stroke: 57,0 mm
  • cubic capacity: 145.45 cc
  • bhp at rpm: 2/4800
  • lubrication: 2%
  • carburetor: Dell'Orto SHB 16/10
  • gears 4
  • chassis: one-piece metal pressing
  • Tank Capacity: 7,7litres (1.97 US gallons)
  • mileage: 2,1l/100Km (112mpg)
  • tires: 3.5 x 10″
  • weight: 89 kg (172lbs)
  • max. speed: 94 km/h (57mph)
  • Engine scheme: VLB1M
  • VIN scheme: VLB1T 1001-1205477

Vespa 150 Sprint Veloce

PRODUCTTION: 1969-1979

  • engine: single cylinder, 2-stroke
  • cylinder bore: 57 mm
  • piston stroke: 57 mm
  • cubic capacity: 145.45 cc
  • bhp at rpm: 8/5000
  • lubrication: 2%
  • carburetor: Dell'Orto SI 20/20
  • gears: 4
  • chassis: one-piece metal pressing
  • Tank Capacity: 7,7litres (2 US gallons)
  • mileage: 2,08l/100Km (113mpg)
  • tires: 2.75 x 9″
  • weight: 89 kg (178lbs)
  • max. speed: 97km/h (59mph)
  • VIN scheme: VLB1T 150001-368119

Langkah Aman Membeli Vespa

Memiliki Vespa tua merupakan salah satu keinginan terpendam banyak orang yang pada saatnya nanti ingin diwujudkan. Kenyataan ini sangat wajar mengingat Vespa tua merupakan satu dari beberapa barang-barang yang cukup populer untuk dimiliki, dikoleksi, bahkan dijadikan investasi, baik oleh generasi muda maupun generasi sebelumnya.

Permasalahannya disini adalah bagaimana memilih Vespa yang begitu banyak varian sehingga dapat menjadi pilihan tepat bagi para pendatang baru (new comers) dalam dunia Vespa tua, tanpa harus membuang uang dengan percuma dikemudian harinya.

Tulisan ini ditujukan bagi new comers yang ingin memasuki dunia Vespa tua dimana pada kelanjutnya adalah generasi penerus pecinta Vespa di negeri yang kita cintai ini.

Saat ini berkembang paradigma umum yang kurang tepat dalam melihat Vespa tua sebagai sebuah kendaraan stylish. Hal ini dapat dimaklumi apabila yang bersangkutan hanya sekedar penikmat Vespa tua sebagai bunga-bunga nan indah dan lucu yang bertebaran di jalan-jalan tanpa sebuah keinginan untuk memilikinya.

Namun apabila ia diposisi sebagai peminat yang ingin memiliki Vespa tua, melihat tampilan fisik saja merupakan sebuah kekeliruan awal yang akan menghadang dikemudian harinya. Pengalaman menunjukan, new comers yang terjebak dalam situsi demikian akhirnya pasrah atau berusaha untuk mencari justifikasi atas pilihannya tersebut. Beberapa hal penting yang dapat dijadikan acuan secara umum dalam memutuskan untuk membeli Vespa tua adalah sebagai berikut:



1. Kesesuaian Antara Surat-surat dengan Vespa-nya

Pastikan terlebih dahulu kesesuaian antara nomor mesin dan bodi di BPKB dan STNK dengan nomor yang berada di mesin dan body Vespa yang sedang diincar. Nomor-nomor yang terdapat di BPKB dan STNK sangat jelas tertera pada lembarannya, sedangakan nomor mesin Vespa tua umumnya berada di bagian batangan mesin yang menghubungkan dengan baut sasis.

Sementara itu nomor bodi Vespa tua umumnya berada di bagian bawah box kiri (box bagasi) dengan kode awal misalnya VNA, VNB, VBA, VBB, VBC dan lain-lain. Namun demikian beberapa varian Vespa ada yang nomor bodinya berada di sebelah kanan (box mesin) dekat dengan mesin umumnya untuk jenis Vespa keluaran akhir decade 1960’an keatas.

Dalam fase ini hal yang perlu mendapat perhatian tambahan ialah pastikan nomor yang berada di mesin dan bodi tersebut bukan nomor aspal. Adapun secara umum ciri-ciri nomor aspal yang berada di bagian mesin adalah disekitaran permukaan nomor tersebut banyak terdapat goresan-goresan yang kadar warnanya berbeda (seperti bekas dihapus dengan amplas atau grinda) dengan bagian lainnya.

Sementara itu untuk bagian bodi dalam pengecekan aspal tidaknya nomor tersebut secara umum selain salah satunya sama dengan seperti yang dilakukan dalam melihat kondisi nomor mesin, juga dapat dilakukan dengan meraba disekitaran sisi dalam daripada bagian yang terpatri nomor bodi dimaksud. Bila terdapat bekas las-lasan disekelilingnya besar kemungkinan nomor tersebut bukan milik bodi Vespa yang sebenarnya.



2. Komposisi Bodi Set

Pengertian dari bodi set disini adalah bagian-bagian Vespa yang meliputi spakbor, stang, bodi, tanki bensin serta box kiri kanan. Pertimbangan komposisi bodi set dimasukan sebagai langkah kedua dengan perhitungan karena bagian-bagian inilah yang akan menjadi daya tarik pertama bagi pandangan umum secara fisik Vespa.

Selain itu juga, apabila salah satu bagian dari bodi set tersebut tidak sesuai dengan komposisinya maka dalam mencari yang sesuai komposisi daripada bodi set akan jauh lebih sulit (terutama Vespa keluaran tahun 1950’an dan 1960’an) dibandingkan dengan masalah kesehatan mesin.

Maksudnya dalam membandingkan dengan kesehatan mesin adalah karena secara umum banyak bengkel Vespa yang dapat menangani masalah kesehatan mesin maupun yang menyediakan onderdil/spare parts Vespa dibandingkan yang menyediakan bagian-bagian bodi set (terutama yang original). Hal tersebut mengingat sudah tidak diproduksinya bagian-bagian bodi set oleh pihak Piaggio disini.

Masalah umum yang terjadi dalam fase ini adalah terjadinya kropos pada bidang-bidang tersebut. Sesungguhnya sebuah evolusi yang wajar pada barang-barang old crack, apalagi barang tersebut sebuah kendaraan yang harus berinteraksi secara rutin dalam segala macam cuaca dan medan yang ada di negeri ini.

Kondisi tersebut sebenarnya tidak perlu terlalu dirisaukan sepanjang lokasi karat dan cenderung kropos dimaksud tidak terlalu menghabiskan keseluruhan bidangnya. Ini mengingat banyak bengkel restorasi skuter maupun bengkel las yang dapat menanganinya dengan baik.

Minimalisir ketidaksesuaian komposisi bodi set adalah jawaban yang tepat apabila memang Vespa yang diincar mengalami ketidaksesuaian. Perbandingan keberadaan (ketersediaan dipasaran) satu barang dengan lainnya merupakan langkah lanjutan dalam fase ini.

Kategori bodiset yang memiliki tingkat kesulitan tertinggi adalah:

  1. Frame/bodi; jangan pernah melirik bagian ini yang telah mengalami potongan maupun lubang-lubang yang sengaja dibentuk oleh pemilik lamanya.
  2. Handlebar/stang; upayakan ketersediaan stang/handlebar sesuai dengan komposisi tahun keluaran Vespa dimaksud.
  3. Tanki bensin, box kiri-kanan dan spakbor adalah bagian selanjutnya yang apabila memang tidak sesuai dengan tahun keluarannya, masih banyak buatan local tersedia dipasaran umum.


3. Keutuhan Mesin

Setelah kepastian akan adanya kesesuaian antara surat-surat dengan wujud Vespa serta adanya kesesuaian komposisi Vespa yang sedang diincar, hal berikutnya yang tidak kalah pentingnya adalah meneliti masalah keutuhan mesin.

Pastikan bahwa keutuhan mesin masih berada pada posisinya. Mengingat Vespa tua kebanyakan belum menggunakan system kelistrikan dengan model CDI maka upayakan sistim tersebut untuk dikembalikan ke model awalnya (menggunakan platina).

Menggunakan CDI memang sebuah kemanjaan yang disediakan oleh peradaban dalam menyalakan sebuah Vespa namun dari segi perawatan, model tersebut ke depannya akan lebih memakan banyak biaya dibandingkan dengan model platina selain juga akan menghilangkan atmosfir vintage yang terkandung dalam Vespa tersebut.

Disamping itu juga banyak kemungkinan bahwa mesin Vespa yang sudah lama tidak digunakan bukanlah sebuah harga mati bahwa kondisi tersebut tidak dapat dinyalakan kembali. Banyak bengkel Vespa yang dapat menyalakan kembali mesin tersebut di seantero jagad ini. Salah satu hal yang perlu diingat bahwa untuk beberapa bagian mesin Vespa varian umum produksi tahun 1960’an masih dapat di kanibal dengan generasi mesin kelanjutannya.

Masalah yang Sering Terjadi pada Vespa dan Penyelesaiannya

KARBURATOR

sering kotor atau spuyer tersendat Dalam masalah ini berdampak langsung dengan laju motor, motor dalam melaju tersendat- sendat atau motor malah sulit untuk hidup terkadang pula busi sering mati terlihat dari ujung busi isolatornya berwarna hitam kelang yang mengakiobatkan hilang nya percikan api di busi Penyelesaiannya:

  1. Bersihkan tangki bahan bakar dari kotoran dan karat,
  2. Periksa selang bensin dari kerak bahan bakar,
  3. Bersihkan karburator menggunakan kompresor angin perikasa kembali lubang- lubang spuyer jangan sampai ada kotoran yang tertinggal, ketelitian di tuntut dalam hal ini,
  4. Periksa ukuran lobang spuyer sudah pas belum jangan sampai kebesaran atau kekecilan. Bila kebesaran motor akan boros bahan bakar dan juga busi sering mati. Ukuran ubang spuyer berpatokan pada ukuran standar pabrik,
  5. Setingan atau penyetelan jarum ideal harus pas menurut pengalaman saya caranya denmgan menyetel stasioner karbu pada stelan tertinggi, lalu putar jarum ideal menggunakan obeng kekanan stelah berhenti putaran jarum kendorkan kembali ke kiri perlahan-lahan sampai terdengar suara mesin di putaran ter tinggi.


PENGAPIAN

Permasalahan dalam pengpian juga akan berdampak langsung pada laju motor atau motor tidak bisa hidup, susah starter motor biasanya kendala pengapian berada pada stelan platina yang tidak benar, bisa juga salah satu perangkat pengapian sperti Busi, Koil, Platina, Kondensor, Spul pengapian ada yang sudah tidak layak pakai atau mati.

Penyelasaiannya:

Langkah pertama periksa warna ujung busi, bila berwarna hitam kelang busi tidak akan memercikan api solusinya stel ulang ukuran spuyer pilot jet dam main jet, beila warna ujung busi merah bata maka pariksa ke bagian yang pengapian yang lainnya.

Koil yang layak pakai apabila kita konsletkan kabel busi dengan jarak ke massa mesin kira kira 8 mm masih terjadi loncatan api berwarna biru, bila tida berwarana biru di sini percikan atau laoncatan api berwarna merah ini berarti stelan platina tidak benar atau si koilnya yang memang sudah lemah, loncatan api dari koil dipengaruhi langsung oleh stelan platina,

Penyetelan platina yang benar adalah berjarak kerenggangan antara konektor minus dan konektor plus nya kira-kira 0,5mm. dengan menggunakan obeng min, perlu di ingat penyetelannya jangan di ketok karna hal akan mepersingkat umur pakai platina karna entara konektor tidak lurus atau bengkok. Loncatan yang terjadi pada platina juga berkaitan dengan kondisi kondensator.

Pemeriksaan kondensator amat lah mudah apa bila terjadi lancatan api di platina ini di karenakan kondensator anda sudah tidak layak pakai, ganti kondensor anda atau ada cara lain yaitu cangkok kondensor dengan kondensor lainnya atau sistem kondensatornya di double dengan ukuran kapasitas kondensor yang sama 2 farad.

Yang terakhir adalah cek spul pengapian anda masih layak pakai atau harus di gani degngan yang baru, tanda spul pengapian rusak, biasanya kumparan spul lecet, gulungan spul kendor, spul putus.

Apabila semuanya stabil maka anda wajib memeriksa nap puur atau ketepatan pengapian tapi sebelumnya lihat dulu kondisi spi magnet patah atau tidak juga lihat kondisi rotor masih bagus atau sudah tidak, ukuran nap puur adalah 21 drajat sebelum titik mati poros atau kondisi pala seher di atas.



MOTOR MACET TIDAK BISA STARTER

Ini adalah suatu trable mesin yang lebih fatal biasanya hal ini terjadi di kerenakan lakher atau BEARING ada yang rusak, stang sekher atau CONECTINGROOD rusak, ring sekher patah, sekher atau PISTON tidak layak pakai, perangkat di gear bok ada yang patah, PER GIGI PRIMER rontok, PLAT KOPLING yang sudah tidak layak pakai. GIGI STATER ompong atau rontok.

Proses penyelesainnya harus turun mesin dan kita harus bongkar semua perangkat mesin agar lebih mudah pengecekan nya. Apabila dalam pengecekan perangkat ternyata ada yang rusak lebih baiknya kita ganti dengan yang baru, untuk menjaga hal-hal yang tidak di inginkan yang bisa saja nanti terjadi di dalam kita mengoprasikan kendaraan kita di jalan.



MOTOR TIDAK NYAMAN DI KENDARAI ATAU GOYANG

Dalam kondisi ini diluar dari pada mesin kecuali perangkat penunjang dan stabizer getaran atau karet mesin, masalah ini menyangkut kenyamannan kita dalam berkandara karna semua ini akan berdampak langsung dalam SAFETY REEDING keselamatan kita terancam bila hal ini di biarkan.

Adapun panenggulangnganya sebagai berikut:

  • Cek kondisi kelayakan ban dan pelek, bila ban botak harus ganti kondisi pelek pun harus stabil jangan ada speleng atau goyang,
  • Cek kondisi as ayun masih layak pakai atau tidak, biasanya dalam kondisi ini pala babi depan akan goyang apa bilia as ayun rusak, semua itu berdampak langsung pada sistem kendali kendaraan anda,
  • Cek lassan bodi pada titik tumpu seperti, DEK MOTOR, TULANG BUAYA, LUBANG AS MESIN, TUMPUAN SOK BLAKANG, DLL. Bila terjadi keropokan pada bodi jangan biarkan hal itu berlarut karna akan berakibat kerusakan bodi yang lebih fatal bahkan pernah terjadi notaor tiba tiba patah.
  • Cek kondisi STABIZER GETARAN atau karet-karet mesin dan shokbreker juga MOUNTING sok blakang, bila terlihat sudah usang atau rusak harus cepat-cepat di ganti.
  • Cek SOKBREAKER, apa bila sok breker sudah lemah baik pernya atau sok wajib untuk kita ganti, jangan lupa kondisi mur roda baik depan maupun belakang dalam kondisi kencang dan terkunci paku pengunci. 


Jangan sekali kali anda pertaruh kan nyawa anda hanya karena malas untuk memperbaikinya.

Teknik Dasar Vespa

Secara fisik, Skuter adalah jenis kendaraan bermotor roda dua (2)  dimana pengendara dimanjakan dengan kontruksi kendaraan yang unik dan nyaman juga keamanannya dalam mengendarai. Menurut Sejarah, Skuter dalam bahasa Italy adalah ” Tawon” hal ini terobsesi dari bentuk atau skuter yang menyerupai Tawon. Skuter yang terlahir dari negara Italy ini di produksi oleh Piaggio ini bermerkkan VESPA

Keberadaan Vespa di Indonesia ternyata bisa menyatukan ratusan orang dan membuat mereka bersaudara atau lebih kerennya di sebut BROTHERHOOD. Berawal dari saling bertukar informasi diantara penggemar- penggemar vespa, hubungan ini kian erat dan akhirnya terjalin persaudaraan Yang melahirkan Club atau Komunitas yang tidak menonjolkan ego individu, tetapi hal ini lebih untuk membentuk persaudaraan dalam satu Komunitas guna mempererat tali persaudaraan antara sesama penggemar vespa.

Bertolak ukur dari hal di atas tiada maksud dari saya untuk menyombongkan diri, maksud dan tujuan saya tidak lain berbagi pengalaman dan bertukar pikiran kepada rekan-rekan sekalian. Adapun kelebihan dan kekurangan dari prologh ini Saya pribadi mohon dikoreksi, Karna pada dasarnya tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna.

PRINSIP DASAR KINERJA MESIN VESPA

Prisip dasar kinerja dari pada mesin vespa ini berbasis dua tak atau dua langkah, langkah pertama adalah pembilasan serta percampurannya antara bahan bakar dan udara yang sebelumnya sudah di atur dari karburator, lalu langkah kedua proses penekanan bahan bakar keruang bakar sehingga terjadilah ledakan dari percikan api busi dan bahan bakar yang berakibat adanya dorongan seher yang memutar poros engkol dan kopling gir transmisi. Di bawah ini saya akan menjelaskan perangkat mesin vespa super yang terdiri dari

I. KARBURATOR

Karburator adalah satu komposisi alat yang mengatur suplai bahan bakar ke ruang bakar, ini sebuah alat yang berkerja secara kinetik tanpa alat elektronik sipengendara hanya mengatur suplai udara melalui tuas gas yan ada distang kemudi lalu perangkat lainnya dari karburator menyesuaikan dengan sendirinya.

II. PENGAPIAN

Yang disebut Proses pengapian adalah terjadinya satu percikan api busi sebagai penyulut bahan bakar yang telah tercampur dan terbilas oleh poros engkol atau krukas yang ada dalam ruang bakar guna terjadinya ledakan yang menghasilkan dorongan seher. Api yang ada di busi daihasilkan dari SPUL PLATINA yang ada dalam medan magnet, setrum dari spul di stabilkan KONDENSATOR berukuran 2 farad lalu di sinyalkan atau sistem pemulsaran oleh PLATINA setrum yang melalui proses di atas di perkuat atau perbesar oleh KOIL, proses ini berdampak percikan api di BUSI berkekuatan lebih dari 4000 voltase dengan titik ampere lemah

III. RUANG BAKAR

Ruang bakar adalah satu ruang yang ada di dalam mesin vespa untuk menghasilkan tenaga berkapasitas 150 CC, di sini terjadi proses MIXTURISASI atau penyampuran antara bahan bakar berjenis bensin dengan udara KRUKAS atau poros engkol stelah bahan bakartercampur di transperkan oleh seher yang nya tlah terdorong oleh proses sebelumnya melelui rongga ransfering yang ada pada BLOK SILINDER, lalu bahan bakar mengalami penekannan ke ruang vakum yang ada pada HEAD SILINDER di sini lah terjadi ledakan hasil dari tekanan dan percikan api busi, sisa bahan bakar yang berjenis korbon dioksida dibuang ke udara lepas melalui lubang buang mengarah ke KNALPOT yang berfungsi menmanfaatkan gas buang sebagai kompresi balik untuk menyempurnakan proses selanjutnya, dan juga knalpot ini berfungsi sebagai peredam suara ledakan,

IV. ROTASI ATAU PUTARAN MESIN

Tiga proses di atas menghasilkan rotasi atau perputaran mesin dan gir-gir yang ada di girbok di melalui KOPLING atau cluth yang berpungsi sebagai otomatis penetral putaran gir sesui dengan keinginan pengendara dalam gir bok terdiri dari GEAR PRIMER atau lebih di kenal dengan gigi borobudur rotasi dari gigi borobudur ini berhubungan langsung dengan GEAR SEKUNDER atau lebih dikenal sebagai gigi seri. Pengaturan transmisi dari kecepatan gigi 1 ke 4 doleh CRASH GEAR atau gigi silang pengaturan ini langsung di hubung kan ke kendali atau stang motor, keunikan mesin ini dalam mantransferkan tenaga tidak menggunakan sistem rantai. Dalam perawatan lebih murah dan mudah yang terpenting adalah ketelitian dan ka apikan kit menggunakan mesin ini.

Vespa 150 ET2/ET4 Tahun 1996

Menghadapi milenium yang ketiga, Vespa tak kehilangan karakternya. Garis bentuknya yang elegan, manis, mudah dikenali dan memberi rasa aman, selalu berbeda dari motor-motor biasa.

Pada  saat yang sama, Vespa juga inovatif dalam teknologi. Senantiasa memberi kenyamanan dan menegaskan kualitas tertinggi yang dimilikinya, yakni; kemampuan lebih dibanding motor-motor biasa untuk memenuhi tren dan tuntutan masa kini. Rahasia inilah yang menjadikannya kendaraan yang terkenal, disukai dan tersebar luas dari masa ke masa. Sungguh, bagaikan sebuah ‘mesin waktu’ beroda dua.

Generasi baru Vespa tersedia dalam 3 versi:

  1. Vespa ET4 dilengkapi dengan mesin 4 tak-125cc yang ramah lingkungan.
  2. Vespa ET2 dengan mesin 2 tak yang modern, handal dan dilengkapi karburator.
  3. Vespa ET2 injeksi, didukung mesin FAST (Fully Atomized Stratified Turbulance), yaitu motor pertama yang memiliki mesin 2 tak dengan sistem injeksi langsung, memungkinkan Anda untuk mengurangi konsumsi BBM hingga -30% dan emisi hingga -70%.



SUMBER@ http://www.id.vespa.com

Vespa P125X T5 Tahun 1985

Sebuah nama baru dan gaya yang juga baru dimiliki oleh Vespa 125 Pole Position, yang keluar pada tahun 1985. Garis bentuknya lebih berani. Spoiler, kaca depan dan tachometer digitalnya meningkatkat karakter sporti.Untuk model ini, Piaggio menghadapi tantangan sulit karena harus bersaing ketat dengan produk asal Jepang. T5 ini dilengkapi dengan mesin baru yang memberikan 5 pouring sehingga kinerjanya lebih baik dibandingkan dengan model-model Vespa lain yang bersilinder sama.

Model ini identik dengan kecepatan dan nama besar pembalap Formula 1, dan Nelson Piquet adalah saksi istimewanya.




SUMBER@ http://www.id.vespa.com

Vespa P150X Tahun 1978

Vespa P125X diperkenalkan pada sebuah pameran di kota Milan pada tahun 1977 sebagai Vespa ‘Nuova Linea’. Seperti PE 200 silinder, Vespa ini adalah hasil dari redefinisi gaya yang sangat tepat, inovatif sekaligus selangkah lebih maju dibanding model-model sebelumnya karena direncanakan untuk tahun 80an.

Vespa P125X menjadi sarana transportasi yang paling disuka oleh generasi muda. Model ini mampu bersaing dengan sepeda motor 125 silinder yang mengalami masa kebangkitan yang luar biasa.

Garis bentuk kuadrat dan ukuran yang lebih besar memberikan kekuatan dan ketenangan dalam berkendara. Dari sisi ergonomis juga jauh lebih baik. Kompartemen chasisnya lebih luas dan lebih ramah. Jok juga lebih nyaman karena menggunakan busa poliuretan. Speedometer terletak pada setang dan sepenuhnya telah didesain ulang.

Yang juga sangat inovatif dan efisien, adalah suspensi depan yang memiliki peredam kejut teleskopik, yang berguna untuk mengatasi masalah tenggelamnya rem.




SUMBER@ http://www.id.vespa.com

Vespa 180 Rally (VSD1T) tahun 1968

Setelah sukses dengan seri Vespa Super Sport 180, Piaggio memasarkan sebuah skuter 180cc dengan mesin dan frame yang benar-benar baru, yang sesungguhnya berasal dari model Sprint ’66, tapi dengan perubahan estetik pada setang dan joknya.

Sampai saat ini, Vespa 180 Rally masih tetap merupakan model yang paling berhasil dari segi estetika dan fungsionalitasnya. Selama kurun waktu 1968-1973, model ini diproduksi sebanyak 26.000 unit.





SUMBER@ http://www.id.vespa.com

Vespa 125 Primavera (VMA2T ) tahun 1967

Berasal dari model 125 VMA1, sejak pertama kali dirilis Vespa 125 ‘Primavera’ langsung meraih kesuksesan. Karakteristiknya yang mudah dikemudikan, cepat, gesit dan kuat, tak heran nama Vespa Primavera begitu terkenal di tahun 60an.

“Dengan Vespa, kita bisa” begitulah kampanye untuk merebut hati anak muda yang berusia di atas 16 tahun pada masa itu. Mereka menyukai olahraga dan alam, serta tak ingin lalu lintas menjadi penghambat mereka untuk menepati janji dengan teman-temannya.

Dengan fitur utama frame yang lebih panjang, maka pembonceng pun bisa lebih nyaman duduk di atas kendaraan ini.




SUMBER@ http://www.id.vespa.com

Vespa Super Sprint 90 (V9SS1T) tahun 1966

Sudah tidak diragukan lagi, Super Sprint 90 memiliki desain yang paling orisinil dengan garis bentuk yang mantap. Model ini diproduksi oleh Piaggio sejak 1966 karena memiliki kecepatn, spring/release yang sangat kuat dan kemudi yang mengagumkan.

Dilengkapi windshield dengan ukuran yang diperkecil dan kotak bagasi di antara jok dan setang. Roda cadangan, seperti pada Vespa GS 1955, tersimpan di tengah pijakan kaki.

Bersamaan dengan keberhasilan Vespa 90 SS, Piaggio juga membuat versi 50cc yang dijual di pasar luar negeri, khususnya di Swiss dan Jerman.

Model 90 SS, seperti Vespa 50, termasuk model yang paling dicari kolektor karena nilainya bagai permata yang cocok untuk dikoleksi.



Vespa 90 Super Sprint


SUMBER@ http://www.id.vespa.com

Vespa Super Tahun 1965

Tahun 1965 merupakan tonggak lahirnya Vespa Super. Berikut adalah varian Vespa yang diproduksi pada tahun 1965:



Vespa 50N


Vespa 90 Super Sprint


Vespa 125


Vespa 125 Super


Vespa 150 Super


Vespa 50N


SUMBER@ http://vespakuklasik.blogspot.com

Vespa Tahun 1964

Seperti produsen sepeda motor lainnya, Piaggio juga melakukan studi untuk membuat kendaraan militer pada tahun 50an.

Model yang keluar pada tahun 1964 ini berasal dari Vespa 50 dengan perubahan pada framenya untuk mengurangi ukurannya. Karena itu pipa steering column dan rodanya dapat dengan cepat dilepas dan disetel pada kantong bagian kiri. Vespa jenis ini tetap pada bentuk prototipe setelah melalui beberapa negosiasi antara Piaggio dan Departemen Pertahanan.




SUMBER@ http://vespakuklasik.blogspot.com, http://www.id.vespa.com

Varian Vespa Tahun 1963

Pada tahun 1963 Vespa memproduksi beberapa Varian Vespa yang sangat Indah dengan varian berikut:



Vespa 50


Vespa 90


Vespa 125


Vespa 150


Vespa 150 GL


Vespa 160 GS VSBI


SUMBER@ http://vespakuklasik.blogspot.com

Vespa Tahun 1962

Inilah Vespa yang mungkin hingga kini dianggap paling indah di dunia.

Di musim panas tahun 1962 di Cadaquez, dua orang siswa yaitu Santiago Guillen dan Antonio Veciana, diatas skuternya, bertemu dengan sang master surealisme, Salvador Dali.

Seperti yang dituliskan media masa saat itu “Dali tidak merasa gengsi atas reputasi besarnya sebagai seniman. Ia menghiasi tubuh Vespa dengan cara aneh. Ia bubuhkan tanda tangannya dan menuliskan nama istrinya yang selalu menjadi sumber inspirasinya; Gala.”

Setelah diluncurkan pada awal musim panas 1999 di Girona, Spanyol dalam acara ‘Eurovespa’, skuter model ini mendapat kehormatan karena dipamerkan dalam ‘The Art of Motorcycle’. Kemudian disumbangkan ke Museum Piaggio oleh Giovanni Alberto Agnelli.



Vespa 160 GS VSBI


Vespa 125 VNB3


Vespa 125 VNB4


Vespa 160 GS


SUMBER@ http://vespakuklasik.blogspot.com, http://www.id.vespa.com

Gone in 61 Classic

Pada dasarnya Vespa yang diproduksi pada tahun 1960 memiliki desain yang hampir sama terutama pada body belakangnya,mulai terjadi perbedaan yaitu pada tahun 1963 dimana body belakang terdapat kesan flat di bagian atasnya.



Vespa 150 - 1961


Vespa 150 - 1960


SUMBER@ http://vespakuklasik.blogspot.com

Vespa 150 GS dan Vespa 125 Tahun 1960

Vespa ini merupakan evolusi dari Vespa 150 (VBA) dan diperkenalkan pada tahun 1958 dengan sedikit perubahan. Warnanya mirip dengan model sebelumnya, yaitu biru metalik. Kantong-kantong sampinya dilengkapi dengan 2 tanda dari aluminium. Lampu belakangnya pun lebih besar dan dibuat seluruhnya dari krom.

Model ini memperoleh sukses karena keanggunan dan dari fungsionalitasnya sejak penampilan pertamanya dalam Olimpiade di Roma pada tahun 1960.



Vespa 150 GS - 1960


Vespa 150 - 1960


SUMBER@ http://www.id.vespa.com, http://vespakuklasik.blogspot.com

Vespa 150 GS VS5 Tahun 1959

Ini adalah ekspresi terbaik dari Vespa 150 Gran Sport yang legendaris, baik dari segi frame maupun mesinnya.

Vespa 150 GS VS5 diproduksi pada tahun 1955 dengan model VS1 yang memiliki kabel kontrol eksternal belum dimasukkan ke dalam setang, dengan pengecoran die-casting (sebuah solusi yang mulai diterapkan pada VS2).

Dibandingkan dengan versi sebelumnya, model ini sudah dilengkapi dengan kipas speedometer yang khas dan lampu ekor yang dikrom dan lampu rem terintegrasi.

Dalam desain baru ini, terdapat juga crestina pada mudguard depannya, Perbaikan penting juga terlihat pada sistem rem dengan drum  jenis auto ventilasi. Di mesinnya dipasang kepala dengan turbulensi tinggi.

Vespa 150 GS VS5 memegang rekor dari jumlah unit yang telah diproduksi Vespa antara tahun 1958-1961 yaitu hingga 80.000 unit.




SUMBER@ http://www.id.vespa.com, http://vespakuklasik.blogspot.com

Vespa 125 (VNA2) Tahun 1958

Vespa 125 yang keluar tahun 1958 dan diproduksi dalam 2 varian warna abu-abu dan beige ini menandai hadirnya sebuah era. Inilah Vespa yang pertama memiliki chasis yang dihasilkan dari gabungan dua lembaran seng. Jenis frame ini memiliki banyak kelebihan dari segi produktifitas dan industri.

Sejak saat itu dan seterusnya, penggunaan frame ini diterapkan pada semua model.

Fitur baru Vespa 125 tahun 1958 lainnya adalah kontrol-kontrol yang tersembunyi di dalam setang yang juga terbuat dari 2 lembaran seng yang dicetak. Ini merupakan solusi paling elegan yang sampai saat ini diterapkan pada model 150cc. Namun setang ini dibuat dengan teknik pengecoran die-casting. Desain baru untuk mesin juga lebih kompak, dengan crossbeam yang tertanam di carternya. Sebuah Vespa terbaru dengan mix 5%.




SUMBER@ http://www.id.vespa.com, http://vespakuklasik.blogspot.com

Vespa 125, 150, dan 150 GS Tahun 1957

Sekarang ini begitu banyak perusahaan otomotif yang memproduksi kendaraan bermotor,termasuk didalamnya motor Vespa,namun ada sedikit perbedaan antara Vesap dengan motor lainya, yaitu nilai jual dari sebuah vespa justru akan semakin tinggi apabila umur vespa tersebut semakin tua,seperti halnya dengan Vespa





Saat Vespa mencapai puncak kejayaannya, Piaggio memutuskan untuk ikut memasuki sektor kendaraan empat roda. Tujuannya, juga ingin menghasilkan kendaraan yang murah dan bisa digunakan secara luas.

Kali ini, lagi-lagi Corradino D’Ascanio yang bertindak sebagai perancang. Ia membuat Vespa 409 berukuran kecil. Mobil ini bermesin belakang 2-tak yang dibuat dalam 2 versi.

Diluncurkan pada tahun 1957, Piaggio memproduksi 30.000 unit di perusahaan pemegang lisensi di Perancis (ACMA). Pada tahun 1959 mengambil bagian dalam reli Monte Carlo. Dengan mesin 2 tak, 394cc, dua tempat duduk dan aksesori “Spartan”, Vespa 400 merupakan pelopor mobil serba guna yang akhirnya menyerbu jalan-jalan Eropa pada tahun 60an.




SUMBER@ http://www.id.vespa.com, http://vespakuklasik.blogspot.com

Keberadaan di Tengah Ketiadaan Vespa 1956

Pada tahun 50an, departemen pertahanan Perancis memberi tugas kepada penerima lisensi Piaggio di Perancis (ACMA) untuk membuat sebuah kendaraan untuk penggunaan militer. Hasilnya adalah Vespa yang sangat khusus, yang diproduksi sekitar 600 buah dari tahun 1956-1959 di pabrik milik ACMA di Fourchambault, Perancis.

Vespa TAP digunakan pada Legiun Asing dan Korps Parasut, dapat diturunkan dengan parasut dan dilengkapi dengan senapan 75mm (tanpa recoil), 6 amunisi, 2 kaleng bahan bakar dan sebuah gerobak kecil. Diproduksi dalam dua warna kamuflase yaitu; hijau dan warna pasir.

Meskipun beratnya 115 kg, performa Vespa TAP tidak berkurang. Bahkan ia bisa mencapai kecepatan 66km/jam, dalam kisaran 200km saat digunakan dalam kondisi yang sangat luar biasa dan tidak umum.






SUMBER@ http://www.id.vespa.com, http://vespakuklasik.blogspot.com

VNI, VSI, V125, V150 GS, V150 Delta Struzzo - 1955

Jika diperhatikan, desain Vespa untuk tahun 1954 dan 1955 cenderung memiliki kesamaan yang hampir 100% hanya saja untuk Vespa tahun 1955 ada varian yang memiliki body belakang lebih membulat, berbeda dengan tahun 1954 yang hanya memiliki satu varian yaitu body belakang yang lonjong dan lancip.




Ada beberapa Varian Vespa di tahun 1955, yaitu: VNI, VSI, V125, V150 GS, dan V150 Delta Struzzo.






SUMBER@ http://vespakuklasik.blogspot.com

Souvenir dari tahun 1954 Vespa VM2

Dari Sekian banyak warna Vespa Klasik yang ada, sebagian besar warna warna yang kalem dan lembut mendominasi hampir seluruh jenis Vespa Klasik, warna seperti biru langit, coktat muda atau hijau lembut merupakan ciri khas Vespa klasik termasuk warna putih yang cenderung kecoklatan yang sering disebut warna Krem yang kalem seperti warna Vespa VM2






SUMBER@ http://vespakuklasik.blogspot.com

Vespa M-1 (1953)

Vespa M-1 ini memiliki perbedaan yang mencolok dengan jenis Vespa lainya di bagian Body belakang yaitu body bagian belakang sebelah kanan, dimana tutupnya terpisang dan terbuka (menjadi dua bagian) dengan tutup mesin.






SUMBER@ http://vespakuklasik.blogspot.com

56 Tahun sebelum Pulsar adalah Vespa 125 tahun 1951

Bajaj merupakan perusahaan otomotif dari India yang sangat terkenal di Indonesia, terlebih bagi anda yang tinggal di Ibukota,bajaj menjadi sarana Transportasi alternative yang murah, namun saat ini bajaj telah mengeluarkan Varian Motor yang cukup Elegan dan penuh seni yaitu pulsar, akan tetapi bila dibandingkan dengan Vaspa Klasik 125 yang diproduksi 56 tahun sebelum Pulsar, maka pulsar bukan apa apanya.





SUMBER@ http://vespakuklasik.blogspot.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...